TRANSFORMATOR
Sumber listrik AC di rumahmu berasal dari tempat
yang jauh. Arus listrik tersebut melalui kawat bertegangan listrik sangat
tinggi agar energi listrik yang terbuang sia-sia kecil. Sebelum memasuki
rumahmu, tegangan listrik tersebut diturunkan hingga sebesar 220 Volt. Untuk
maksud tersebut, arus listrik dilewatkan pada alat yang bernama transformator.
Transformator adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan arus bolak balik..
a.
Bagian-bagian Transformator
Bagian-bagian
transformator terdiri atas:
·
lempeng-lempeng besi
lunak yang yang berbentuk segi empat yang berfungsi sebagai inti
·
dua
buah kumparan, yaitu:
-
kumparan primer, yang dihubungkan
tegangan AC sebagai tempat arus masuk (input)
-
kumparan sekunder, sebagai tempat arus
keluar (output) yang dihubungkan dengan beban, seperti TV, lampu TL, adaptor,
dan lain-lain
b.
Prinsip Kerja Transformator
Transformator bekerja berdasarkan prinsip bahwa arus dan
gaya gerak listrik induksi pada kumparan primer diinduksikan pada kumparan lain
(sekunder). Peristiwa ini disebut induksi
bersama.
Kumparan primer dihubungkan dengan tegangan bolak balik, sehingga arah dan
besarnya selalu berubah-ubah. Akibatnya, pada inti besi terjadi perubahan medan
magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah. Perubahan medan magnet pada inti
besi menimbulkan tegangan induksi pada kumparan sekunder. Hal ini menyebabkan
timbulnya ggl induksi bolak balik pada kumparan sekunder dan meyebabkan arus
induksi mengalir dari kumparan sekunder.
Transformator hanya dapat mengubah besar kecilnya tegangan arus bolak balik
(AC) dan tidak dapat digunakan pada tegangan arus searah (DC). Apabila trasformator
dialiri arus searah (AC), maka pada kumparan primer tidak terjadi perubahan
medan magnet. Hal ini menyebabkan kumparan sekunder juga tidak terinduksi,
sehingga tidak terjadi gaya gerak listrik (ggl)
Secara matematis hubungan antara jumlah lilitan dengan beda potensial
pada kumparan transformator dapat dirumuskan:
dengan
Vs = beda potensial pada kumparan sekunder (volt)
Vp = beda potensial pada kumparan primer (volt)
Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder
Np = jumlah lilitan kumparan primer
CONTOH
1. Sebuah transformator step down terdiri atas
kumparan primer yang memiliki .2000 lilitan
dan kumparan sekunder yang memiliki 400 lilitan.
Jika kumparan primer dihubungkan dengan beda potensial 220 V, maka berapa beda
potensial pada kumparan sekunder?
Diketahui : lilitan
kumparan primer, Np = 2000
lilitan kumparan sekunder, Ns = 400
beda potensial primer, Vp
= 220 V
Ditanya : beda
potensial sekunder, Vs =?
Jawab:
Jadi, beda potensial
kumparan sekunder sebesar 44 V.
c.
Macam-macam Transformator
Berdasarkan perbandingan jumlah
lilitan pada kumparan primer dan kumparan sekunder, trasformator dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:
·
Transformator step up, berfungsi untuk
menaikkan tegangan.
Ciri-ciri:
-
jumlah lilitan primer
lebih kecil dari lilitan sekunder (NP < NS).
-
tegangan primer lebih
kecil dari tegangan sekunder (VP < VS).
-
kuat arus primer lebih
besar daripada kuat arus sekunder (IP > IS).
·
Transformator step down, berfungsi untuk
menurunkan tegangan.
Ciri-ciri:
-
jumlah lilitan primer
lebih besar dari lilitan sekunder (NP > NS).
-
tegangan primer lebih
besar dari tegangan sekunder (VP >VS).
-
kuat arus primer lebih
kecil daripada kuat arus sekunder (IP < IS).
EFISIENSI TRANSFORMATOR
Untuk menyatakan seberapa besar perbandingan energy
keluaran dibandingkan dengan energi masukan pada transformator, kita dapat
menggunakan istilah efisiensi. Jika semakin besar efisiensi sebuah
transformator, maka semakin sedikit energi listrik yang terbuang dari
transformator menjadi energy panas. Sebaliknya semakin kecil efisiensinya, maka
semakin besar energi listrik yang berubah menjadi energi panas. Karena energi
keluaran tidak mungkin melebihi energi masukan, maka
harga
efisiensi maksimum transformator adalah 100%.
Untuk transformator ideal (efisiensi 100%), tidak
ada energy yang hilang di dalam transformator sehingga daya listrik pada
kumparan primer sama dengan daya listrik pada kumparan sekunder.
dengan Ip = kuat arus pada kumparan primer
.... Ampere (A)
Is = kuat arus pada kumparan sekunder .. Ampere (A)
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai
perbandingan antara daya listrik yang keluar dari transformator dengan daya
listrik yang masuk ke transformator.
Contoh:
Sebuah
transformator memiliki jumlah lilitan primer sebesar 1200 lilitan dan kumparan sekunder 400 lilitan. Kumparan sekunder menghasilkan beda
potensial 220 V. Ujung-ujung kumparan sekunder dihubungkan
dengan pemanas berhambatan 15 ohm. Tentukan kuat arus primernya.
Diketahui
: lilitan kumparan primer, Np = 1200
lilitan kumparan
sekunder, Ns = 400
beda
potensial primer, Vs = 220 V
hambatan, R = 15 ohm
Ditanya
: kuat arus primer, Ip?
Jawab
Is ditentukan dengan hukum ohm
Jadi beda potensial kumparan primer adalah 4,9 A
Latihan
3
1.
Sebutkan ciri-ciri transformator step up !
2.
Transformator menurunkan tegangan 2000 V menjadi 200 V. Jika kumparan primer memiliki 400 lilitan, dan kuat arus sekunder 4,5 Ampere, hitunglah:
a.
jumlah
lilitan sekunder
b.
kuat arus
pada lilitan primer
3.
Dari sumber
listrik 250 Volt AC akan diubah menjadi tegangan .2000 Volt
sehingga digunakan travo step up. Kuat arus input adalah 20 Ampere, ternyata kuat arus outputnya hanya 1,2 Ampere. Hitunglah:
a.
perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder
b.
kuat arus
output yang seharusnya
c.
efisiensi
travo
4.
Perbandingan lilitan primer dengan lilitan sekunder pada sebuah trav adalah
5 : 1. Jika tegangan yang masuk pada travo 220 Volt dan kuat arus yang keluar
0,25 mA, tentukan tegangan yang keluar dan kuat arus yang masuk pada travo
tersebut!
5. Efisiensi sebuah transformator
95%. Jika daya listrik yang masuk 1300 Watt dan kuat arus sekunder 40 Ampere. Hitunglah:
a.
daya
listrik yang keluar
b.
daya
listrik yang terbuang
c.
tegangan
sekunder
SELAMAT MENGERJAKAN SOAL....!!!
Pak ngirimnya pake wa apa pake imail?
BalasHapusWA
Hapus